• BI Diminta Siapkan Skenario Bila Dollar Tembus Rp. 17.000 hingga Rp. 20.000
• Menkeu Sri Mulyani Angkat Suara ketika Dolar Tembus Rp 16.250
• Jangan Dilipat dan Diremas, BI Imbau Masyarakat Jaga dan Rawat Uang Rupiah
• Rupiah Dipatok Rp15.000 per Dollar, Ini Kata Menkeu
• Presiden ADB: Ekonomi Indonesia Kuat, Depresiasi Rupiah Terlalu Berlebihan

Nusakini.com –JAKARTA- Peluang rupiah untuk kembali menguat dengan dukungan sentimen domestik dan regional cukup besar hari ini..Pada Rabu kemarin (9/3/2016) nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,02 persen ke Rp 13.157 per dollar Amerika Serikat jika dibandingkan sehari sebelumnya.

Menurut analisis Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Faisyal pelemahan rupiah pada Selasa lalu karena adanya aksi profit taking. "Rupiah terkena sentimen dari data neraca perdagangan China," katanya.

Tercatat, surplus neraca perdagangan Tiongkok bulan Februari lalu ambruk dari 406 miliar yuan miliar menjadi 210 miliar yuan.

Alhasil, modal asing diperkirakan kembali mengalir deras. Di jangka pendek, rupiah bergerak stabil, mengingat belum terlihat tekanan eksternal. Data ekonomi AS mixed sehingga The Fed belum akan menaikkan suku bunga.

Sementara, penerapan suku bunga negatif Eropa dan Jepang memicu investor melirik rupiah, karena Indonesia menawarkan return lebih tinggi. (mk)